Zulfani kecil
dilahirkan di sebuah desa yang terletak di tepi sungai Kampar tahun 1965 silam,
ialah desa Tanjung barulak, Air tiris.
Ber-ibukan seorang
perempuan yang berasal dari desa Tanjung barulak air tiris dan ber-ayahkan
seorang laki-laki berasal dari desa Kampung panjang Air tiris.
setelah Zulfani kecil
berumur belum satu tahun ayah Zulfani kecil hijrah (merantau) ke pulau
Bengkalis.
Di Bengkalis Zulfani kecil hidup dalam kekurangan sesuai dengan keadaan waktu itu. Ketika berumur kurang lebih 7 tahun Zulfani kecil dimasukkan sekolah SD yang ada di kampung Senggoro jalan Bantan. Karena kekurangan tenaga guru waktu itu setelah menyelesaikan kelas 3 SD Zulfani kecil harus melanjutkan sekolah SD ke SD negeri 3 Kebun kapas Bengkalis. jarak tempuh dari rumah sejauh 5 Km. dan di tempuh hanya berjalan kaki saja. Walaupun demikian prestasi Zulfani kecil di SD 3 Bengkalis terbilang baik karena selalu mendapatkan ranking di kelas yaitu rankin 2 atau 3 dan memang tak pernah mendapat ranking 1.
Tamat SMP. saya
melanjutkan pendidikan di SPG Negeri Bengkalis. karena keadaan ekonomi orang
tua serta keadaan ditinggal orang tua (ayah meninggal dunia) saya terpaksa
menyelesaikan sekolah SPG saya selama 4 tahun. alias tidak naik kelas ketika
saya kelas 1. berkat izin Allah jua dengan susah payah dan penuh perjuangan
berat, saya akhirnya berhak memegang ijazah sebagai pendidik SD.
Tamat SPG saya tidak
langsung dapat menjadi Guru PNS karena adanya moratorium penerimaan Guru CPNS
waktu itu.. Dua tahun kemudian barulah ada peluang untuk menjadi guru PNS dan
saya mencoba nasib mengikuti tes demi tes dengan sabar.
Tamat SMP. saya
melanjutkan pendidikan di SPG Negeri Bengkalis. karena keadaan ekonomi orang
tua serta keadaan ditinggal orang tua (ayah meninggal dunia) saya terpaksa
menyelesaikan sekolah SPG saya selama 4 tahun. alias tidak naik kelas ketika
saya kelas 1. berkat izin Allah jua dengan susah payah dan penuh perjuangan
berat, saya akhirnya berhak memegang ijazah sebagai pendidik SD.
Tamat SPG saya tidak
langsung dapat menjadi Guru PNS karena adanya moratorium penerimaan Guru CPNS
waktu itu.. Dua tahun kemudian barulah ada peluang untuk menjadi guru PNS dan
saya mencoba nasib mengikuti tes demi tes dengan sabar.
Akhirnya berkat ridha
Allah SWT saya lulus tes dan ditugaskan sebagai guru SD di sebuah desa yang
sangat terpencil waktu itu. desa Mandiangin Minas. Waktu itu desa
Mandiangin hanya di huni dua puluhan KK saja yang mayoritas berasal dari suku
Sakai. barulah beberapa tahun kemudian didatangkan warga Transmigrasi HTI ke
mandiangin.
5 tahun bertugas di
Mandiangin Minas dan mendapat jodoh di sini, saya di mutasikan ke SD negeri 12
Minas barat yang terletak di komplek Pendidikan Caltex Minas. (Sekarang bernama
SD Neg. 3 Minas Barat).
Semasa bertugas di SD 3
minas Barat saya berusaha untuk menambah ilmu dengan mengikuti kuliah dan
berhasil dengan menamatkan strata 1 (S1 PGSD).
Pada tahun 2006 saya
mengikuti pelatihan untuk menjadi Calon Kepala Sekolah. Tahun 2008 saya
diangkat menjadi kepala sekolah di SD negeri 16 bekalar yang awalnya bernama SD
negeri 16 Belutu.
Sampai sekarang saya
telah 6 tahun bertugas di SD ini.
Saya di karuniai 4
orang anak, yang pertama Perempuan "Deka Permata nandalika" masih di
SMA minas kelas 3. kedua "Alqiz Rizky Mulia" kelas 3 di SMP 3 Minas.
ke tiga "Zaza Danela Zulfa" kelas 5 di SDN 04 Minas Jaya dan ke empat
"Zazkiawangsa Putri Zulfa" belum genap 1 tahun.
Semoga Allah selalu
membimbing aku dalam menjalankan tugas dan meridhoi kami untuh menempuh sisa sisa hidup ini......amin.
0 comments:
Post a Comment